4 Tanda Kecerdasan Emosional
Assalamualaikum,wr, wb..
Diblogger kali ini ibu sedikit memberikan layanan informasi mengenai "Kecerdasan Emosional Yang kita miliki"
Semoga bermanfaat!^.^
Kebanyakan orang pernah mendengar tentang kecerdasan emosional (emotional quotient/EQ). Tapi, tidak semua orang bisa mengenalinya, baik dalam diri mereka sendiri ataupun pada orang lain.
Kecerdasan emosional pada dasarnya adalah cara melihat, memahami, mengekspresikan, dan mengelola emosi. Jenis kecerdasan ini penting dalam kehidupan sehari-hari. Sebab, semakin kamu memahami aspek-aspek diri kamu, maka semakin baik kesehatan mental dan perilaku sosialmu.
Meningkatkan kecerdasan emosional juga sangat berguna dalam banyak hal. Baik itu untuk aktivitas di tempat kerja, di rumah, di sekolah, atau bahkan ketika kamu bersosialisasi dengan teman-temanmu.
Lantas, apa saja tanda kamu memiliki kecerdasan emosional yang tinggi? Berikut ini empat tanda kamu memiliki kecerdasan emosional yang tinggi, sebagaimana dijelaskan oleh Jose M. Mestre, profesor di bidang emosi dan motivasi dari Universidad de Cadiz, dan Kimberly A. Barchard, profesor di bidang psikologi kuantitatif dari University of Nevada, Las Vegas, dalam tulisan mereka di The Conversation.
1. Kamu memikirkan reaksimu
Kecerdasan emosional dapat berarti mengenali perbedaan antara reaksi emosi yang baik dan reaksi emosi yang buruk terhadap suatu keadaan. Emosi berisi informasi penting yang bermanfaat bagi fungsi pribadi dan sosial. Tapi terkadang emosi ini juga dapat mempengaruhi kita dan membuat kita berperilaku tidak sesuai dengan keinginan kita.
Orang yang memiliki kecerdasan emosional rendah cenderung bereaksi tanpa mempertimbangkan baik dan buruk dari suatu situasi yang sedang dihadapinya. Orang yang kurang mampu mengatur perasaan negatifnya jauh lebih mungkin mengalami kesulitan untuk menjalani kehidupan sosial.
Hal itu bisa berakibat bertambah parahnya rasa depresif pada seseorang. Orang dengan depresi berat terbukti mengalami kesulitan dalam memahami dan mengatur emosi mereka. Penelitian telah menunjukkan bahwa banyak gejala depresi yang muncul pada orang dengan kecerdasan emosi yang lebih rendah.
2. Kamu melihat suatu situasi sebagai tantangan
Jika kamu senantiasa melihat situasi sulit sebagai tantangan, kemungkinan besar kamu memiliki kecerdasan emosional yang tinggi. Sikap optimisme ini adalah bentuk nyata bahwa kamu mampu mengenali emosi negatif dalam dirimu, tapi memilih berfokus pada hal yang positif saja.
Contohnya ketika seseorang kehilangan pekerjaan. Seseorang dengan kecerdasan emosional yang baik mungkin menganggap emosi mereka sebagai tanda untuk mulai mengambil tindakan dalam menghadapi tantangan maupun untuk mengendalikan pikiran dan perasaan mereka.
Tetapi, seseorang dengan kemampuan emosional yang buruk mungkin akan terus memikirkan bagaimana dia kehilangan pekerjaan. Lalu menganggap dirinya sebagai pengangguran tanpa harapan, hingga akhirnya mengalami depresi.
3. Kamu bisa mengatur emosi untuk hal positif
Memang ada saat-saat ketika emosi menguasai seseorang. Tetapi, jika kamu adalah orang yang cerdas secara emosional, maka ada kemungkinan ketika itu terjadi kamu bisa mengatur emosimu untuk hal positif bagi diri sendiri.
Contohnya, rasa cemas pada level standar bisa meningkatkan kinerja kognitif seseorang. Tapi, rasa cemas yang berlebih dapat menghambat pencapaian kognitif. Maka, mengetahui bagaimana menemukan "porsi" kecemasan yang tepat bisa membantumu mendapatkan hal positif tersebut.
Moderasi adalah kunci ketika ingin mengatur emosi kita sendiri. Orang yang cerdas secara emosional memahami hal ini dan memiliki keterampilan untuk mengatur emosi mereka dengan tepat. Mungkin, ini adalah alasan mengapa kecerdasan emosional berkaitan dengan tingkat rasa cemas yang lebih rendah.
4. Kamu dapat menempatkan diri pada posisi orang lain
Ini adalah kemampuan untuk berempati. Jika kamu dapat memanfaatkan keterampilan ini, maka itu pertanda kamu memiliki kecerdasan emosional yang tinggi.
Kecerdasan emosional in sangat penting bagi para “pekerja emosi”, yakni pekerja yang harus mengelola emosi mereka sesuai dengan aturan organisasi tempat kerjanya. Ini mencakup pekerjaan yang berhubungan dengan pelanggan karena pekerja mungkin harus bersimpati dengan pelanggan, terlepas dari kenyataan bahwa pelanggan mungkin meneriaki mereka
Inilah sebabnya mengapa pelatihan kecerdasan emosional menjadi sering dilakukan di banyak kantor. Kebanyakan pelatihan berfokus pada manajemen dan ekspresi emosi, yang secara langsung terkait dengan komunikasi dan kinerja pekerjaan.
Selain itu, penting juga untuk memahami bahwa kecerdasan emosional adalah kemampuan kognitif yang bisa meningkat di sepanjang usiamu. Jadi, jangan takut jika saat ini kamu tidak menemukan tanda-tanda di atas pada dirimu. Sebab, masih ada waktu bagi kamu untuk meningkatkan kecerdasan emosionalmu.
Komentar
Posting Komentar