Cara Mengenali Karakteristik Peserta Didik

 Memang tidak semua anak didik memiliki karakter yang baik. Dalam sebuah kelas bisa jadi ada berbagai karakteristik peserta didik dari mulai yang paling menyenangkan hingga yang paling tidak disenangi oleh orang banyak. Hal ini adalah sesuatu yang alamiah karena peserta didik datang dari berbagai macam lingkungan dan dengan berbagai macam pengalaman yang telah dilalui sehingga membentuk karakter dirinya. Guru perlu menyikapi hal ini dengan baik, salah mengenali karakter dari peserta didik akan menghambat proses belajar mengajar. Bisa jadi peserta didik akan menjadi malas, tidak memperhatikan, atau bahkan tidak mengerjakan tugas apabila sang guru tidak mampu memahami karakter siswa tersebut. Oleh karena itu, mengenali dan memahami karakter dari peserta didik sangat penting untuk dikuasai.


1. Menjadi Teladan untuk Perilaku Anak Didik
Sebaik-baiknya pelajaran adalah dengan menjadi teladan. Guru harus menjadi sosok yang ditiru oleh peserta didiknya. Siswa akan lebih mudah menyerap pengetahuan dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari dalam bentuk contoh. Begitu juga dengan karakter yang baik. Hal tersebut mengharuskan guru untuk menjadi teladan perilaku baik bagi anak didik, sehingga siswa mampu mencontoh hal baik tersebut. Tujuannya adalah supaya peserta didik mampu berkarakter baik dari contoh yang setiap hari dilihatnya yaitu guru.

2. Senantiasa Mengevaluasi Diri
Sebelum mengenali karakteristik peserta didik, ada baiknya seorang guru mengenali dan mengevaluasi dirinya sendiri terlebih dahulu. Jangan sampai ketika terjadi kasus siswa meninggalkan kelas, malas-malasan dalam belajar, berisik di dalam kelas, lantas dengan mudahnya guru langsung menyalahkan siswa sebagai penyebab kesalahannya. Guru harus terlebih dahulu mengevaluasi dirinya sendiri, jangan-jangan ada yang salah dalam cara mengajarnya, yang membuat siswa tidak betah dan tidak fokus untuk belajar di dalam kelas.

3. Memahami Lingkungan sekitar anak
Ada dua hal yang membentuk karakteristik seorang anak, yaitu lingkungan sekitar dan pengalaman yang ia alami sebelumnya. Lingkungan sekitar anak sangat berpengaruh terhadap karakter yang dimilikinya. Bisa saja seorang siswa tumbuh besar di keluarga yang broken home dan kerap mengalami kekerasan dalam rumah, mengakibatkan ia tidak mampu fokus dan berkonsentrasi di sekolah karena perlakuan di rumah. Ada juga kasus anak yang besar di lingkungan pekerja kasar, sehingga ia biasa mendengar perkataan kasar dan kotor, sehingga ia sering berkata-kata kasar dan kotor di sekolah. Hal-hal inilah yang perlu guru pahami terlebih dahulu untuk mengenali karakteristik peserta didik yang ditangani.

4. Mengenali Peserta Didik Lebih Dalam
Pengertian lebih dalam di sini adalah bukan hanya sekedar mengetahui siapa orang tuanya, keluarganya seperti apa, dan lain sebagainya. Tetapi merupakan akumulasi dari proses panjang dari memahami bagaimana karakter  tersebut bisa terbentuk. Mengetahui hubungan antara detail-detail informasi serta pengalamannya dan hubungannya dengan karakteristik peserta didik tersebut saat ini adalah hal yang sangat baik untuk dikuasai seorang guru.

5. Lakukan Pendekatan Psikologis
Banyak metode yang dapat digunakan untuk melakukan sebuah pendekatan psikologis pada siswa. Hal ini bisa dilakukan dengan mewawancarai, bertanya tentang hal-hal yang penting dan dekat dengan anak, atau berdiskusi tentang hal-hal yang menarik bagi anak. Guru juga bisa memberikan solusi dalam pembelajaran atau hal-hal lainnya yang menjadi masalah di sekolah bagi anak. Metode klasik seperti ceramah dan tanya jawab pun bisa guru gunakan untuk melakukan pendekatan psikologis bagi peserta didik. Dari hal-hal tersebut, guru akan lebih mendapat banyak respon dan informasi untuk mengetahui karakteristik peserta didik yang diampunya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Angket Kebutuhan Peserta Didik (AKPD)

Cara Menumbuhkan Motivasi Berprestasi